CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

About Me

Foto saya
it's me,,, sHerLy ocHtavia tentang diriQ???? liat+kenaL+joint with me... ^_^

31 Maret 2009

kenapa saya harus menghakiminya?

Ketika saya diharuskan menyetujui pendapatnya bahwa merokok itu berdosa, Ketika itulah diskusi panjang itu dimulai.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di komunitas pekerjaan saya di dominasi oleh perokok - perokok berat. Termasuk juga anak - anak Tuhan ( Satu iman ).

Pro dan Kontra terjadi setiap saat kami berkumpul untuk mendiskusikan masalah itu, di saat kami mengadakan kegiatan ibadah. Penghakiman terjadi kepada mereka yang merokok. Sehingga suatu saat mereka berkata bahwa mereka tidak layak berada di tempat kami berkumpul untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Karena mereka bukan orang - orang suci seperti kami.

Pikiran dan perasaan bertentangan ketika salah satu rekan saya berkata bahwa merokok itu berdosa. Dengan mengajukan ayat bahwa merokok merusak tubuh kita. Dan tubuh kita adalah bait Roh Kudus.

Ketika itulah saya mengatakan bahwa kita semua orang berdosa. Apakah dengan kita tidak merokok berarti kita menjadi orang yang benar dihadapan Allah ? Apakah hak kita menghakimi mereka yang merokok ?

Kita yang tidak merokok secara tidak sadar juga merusak tubuh kita yang notabenenya adalah Bait Roh Kudus.

Ketika itulah saya mengatakan bahwa ada diantara kita yang malas olah raga.....sehingga badan menjadi tidak sehat. Kegemukan terjadi yang memungkinkan gampang terserang berbagai macam penyakit. Dengan tidak gemar berolahraga berarti kita telah merusak tubuh kita. Apakah saya yang gemar berolahraga harus menghakimi mereka yang tidak gemar berolahraga ? Dengan alasan bahwa mereka telah merusak bait Roh Kudus ?

Saya juga mengatakan bahwa ada diantara kita yang sangat gemar tidur larut malam dengan alasan nonton sepakbola. Hobi sepakbola. Begadang membuat badan tidak sehat. Sehingga tubuh tidak sehat. Apakah saya harus menghakimi mereka ?

Saya juga mengatakan bahwa ada diantara kita yang kalau sudah kelelahan langsung tidur tanpa menyikat gigi ( Lupa untuk sikat gigi ). Lama kelamaan gigi kita rusak. Dan kita sama saja merusak tubuh kita. apakah saya harus menghakimi mereka yang lupa menyikat giginya ?

Diskusi panjang masih terus berlanjut. Dan saya hanya bisa berkata bahwa apa hak saya menghakimi mereka yang merokok.

Saya yakin di dalam hati kecil para perokok - perokok itu ada kerinduan untuk bisa berhenti dari merokok. Bukan saya yang bisa menghentikannya dengan penghakiman - penghakiman yang keluar dari mulut saya. Tapi dari hati nurani mereka sendiri. Karena hati nurani merekalah yang akan berbicara.

GBU

0 komentar: