cinta sejati

Ketika dunia penuh luka
Kau siramiku dengan cinta
Yang ku pahami hanya kebencian
Satu rasa yang membuat kita jauh
Cinta sejati adalah
Ketika ia bersamanya
Kau masih bisa tersenyum bahagia
Meski sesakit sembilu yang ia tancap
Dusta’ seperti mentari yang menyelimutiku dengan luka
Ku coba setegar karang
Agar kau pahami sayang ini tulus
Meski kini kau bersamanya

kodratnya wanita

Wanita tidak diciptakan dari kepala laki” Agar ia tidak merasa lebih tinggi darinya Dia tidak juga diciptakan dari kakinya Agar laki-laki tidak merendahkanya Namun………..
Ia dicabutkan dari tulang rusuk laki”
Agar ia berada dibawah sayapnya hingga laki” mampu menjaganya dan berada di dekat hatinya hingga keduanya bisa saling mencintainya

pengorbanan cinta

Andaikan ku tau secepat ini
Pasti tak kan kulepas
Selalu kau ku rengkuh
Agar kau tau cinta tu berlalu dengan mu
Tersisa luka yang setiap saat membuatku gila
Mengapa begini ?
Belum ku miliki kau
Namun’ sudah kurasa luka
Kini………
Kau genggam erat jemarinya
Tepat di depan luka yang kau tusuk
Ku tersenyum bahagia bila melihat mu bahagia

perih

Indahnya janji yang pernah terikrar
Manisnya cinta yang pernah tercipta
Bagaikan mimpi yang tak pernah berakhir
Sejak kau gantung cinta ini

Meski bibir tak mampu berucap
Meski mulut tak mampu berkata
Namun bulan dan bintang telah pahami
Betapa tulus cinta ini untukmu

Jika rindu ini menjenuh kanmu
Jika sayang ini menyakit kanmu
Jika cinta ini membuatmu menjauh
Aku rela engkau membenci cintaku

Bukannya hati ini tak sakit
Bukannya hati ini tak hancur
Bukannya hati ini tak perih
Hanya kepasrahan yang mengiringi

Terimakasih cintaku
Untuk kenangan yang pernah kau beri
Satu ikrar untukmu
Tak akan kumencari pengganti

masih adakah diriku dihatimu?

dimalam hari ketika ku berDO’A
ku merenung…
dan, meminta kepada sang KUASA
disanadaran hati yang gundah
saat ku mengingatmu
saat ku mengenang cerita kita
sempat ku berpikir…
ku tersenyum…
dan…
ku menangis…
semua karena pertanyaan yang ada dihati
apakah kau memang benar benar mencintaiku
apakah benar kau tulus menyayangiku
ku yakin CINTAMU hanya sesuatu kebimbangan
namun..semua itu kembali lagi kepada hatimu
karena aku hanya bisa bertanya…
“MASIH ADAKAH HATIMU UNTUKKU..???”

sang waktu

Aku masih terus arungi hari
Walau sekarang, tak seelok mimpi
Segala kesombongan ini
Membawaku bagai ditelan bumi

Kurasakan kini, semua mulai mencercaku
Mereka menusuk, merajam, dan mengiris empedu
Dan satu hal yang sekarang ada dalam fikirku
Aku membutuhkanmu

Ya, namun bukan untuk membunuh sang waktu
Seperti yang kutahu di masa lalu
Sekarang, aku rasa, aku membutuhkanmu
Tuk kembali bangkitkan sang waktu

Ya, bangkitkan sang waktu

Waktu kita tertawa
Waktu kita memandang
Waktu kita tersipu
Waktu kita berangan
Dan,
Waktu kita berbagi canda

Akankah sang waktu
kembali padaku?
Dan akankah dia bawa untukku
senyum indah dari bibirmu?
****

buat kamu, meskipun sekarang aku jauhin kamu
aku mau kamu nunggu sampai saat itu tiba
hingga aku berikan hati ini buat kamu
sedari itu, tetaplah tegar dan tersenyum
karena kalo kamu gak senyum
dunia bakalan sedih, dan
aku bakalan sangat sedih

bingung q...

Semalam mentari menghilang
dan siang ini bulan ikut serta

Sungguh…
Cukup lama kunanti ia terbit
Hingga kusadari langit t’lah gelap

Sungguh…
Cukup lama kutunggu pijar bintang
Hingga kusadari salah jam

Kemarin…
Lautan masih kekeringan, sebab
Daratan masih saja kebanjiran

Kemarin…
Apa yang tampak masih saja tak terlihat
dan yang tersembunyi menyeruak dengan mudahnya

Bingung aku…

ilalang

Dan tumbuhlah dia menjadi ilalang mungil, katanya
Di sebuah sabana yang hijau
Dan aku adalah bunga rumput
Yang tumbuh bersama dengan bunga lainnya

Karena kau ilalang, aku merajut mimpi bersama
Sebagai bagian yang terlupa dari sabana
Karena kau ilalang, aku percaya kau pahami aku
Bunga rumput yang kadang tertiada
Karena kau ilalang, aku pikir kau berbeda

Namun ilalang berdusta
Dia tak ubahnya seperti yang lain
Yang akhirnya menginjak aku, si bunga rumput
Setelah habis indahnya diambil

bingung

mentari pagi terbit di timur aku melihatnya. menjelang malam dia tertidur aku melihatnya. debur ombak datang bisikan malam, aku mendengarnya angin laut dingin bawa berita, aku mendengarnya. hangatnya matahari diatas kepala, aku merasakannya. dinginnya air laut saat pasangpun, aku merasakannya

kau menghilang

perlahan lahan kau hampiri hatiku..
menawarkan dirimu menjadi milikku..
akupun menerima kau dalam sisi hati ini..
membiarkan kau membelokkan seluruh isi hatiku..

kini ku terkapar..
setelah kepergianmu..
yang meninggalkan noda dalam hatiku..
dan sulit untuk kuhapus dari diri ini..

matilah aku yang tiada dirimu
matilah jiwaku yang tanpa suaramu lagi..

menghilang

Aku pikir aku sendiri
Aku pikir aku merasa sepi

Biar lama sudah lusuh
Biar juga turut lusuh
Ingin bernyanyi lagu rindu
Ingin berpuisi rasa sendu

Kadang-kadang aku terfikir
Cuaca tidak menentu
Bagai perisai dan sebuah senjata menampar getir
Pemagar diri yang terluka berabu

Aku sudah tidak berdaya!
Puisi cinta sudah menghilang
Kemana?